Selasa, 28 Mei 2013

Yohanes Paulus II

Pengampunan

Ketika Karol Wojtyla dulu masih mengajar di sebuah universitas di Polandia, ia mempunyai mahasiswa yang sangat dekat dengannya yang bernama Adam Zielinski. Ia tidak menyadari/curiga bahwa sebenarnya muridnya itu adalah mata-mata dikirim oleh Partai Komunis di pemerintahan Polandia baru pasca rezim Nazi, untuk mencari-cari kesalahan yang bisa dipakai untuk menangkapnya.

Namun, disepanjang pengamatan spionase-nya itu, Zielinski tidak menemukan hal-hal subversif yang dilakukan Wojtyla yang cukup sebagai bukti untuk menjadikannya tersangka dalam keadaan politik yang belum menentu di negara itu. Yang terjadi sebaliknya, ia justru makin mengenal Wojtyla sebagai seorang hamba Tuhan yang sungguh mendedikasikan.hidupnya untuk Tuhan, juga bagi bangsa dan negaranya.

Akhirnya Zielinski meminta maaf dihadapan gurunya itu. Melihat dan mendengar pengakuan Zielinski yang mengakui kesalahannya dengan menyesal dan hancur hati, Wojtyla mengatakan, "if you made mistakes, you already paid for them", maksudnya, penyesalannya yang diungkapkan itu sudah cukup untuk membayar kesalahannya.

Wojtyla, dengan gampang sekali mengampuninya, ia sama sekali tidak bertanya mengapa ia melakukan perbuatan jahat kepadanya, apa latar belakangnya, ataupun jengkel, marah dan dendam. Zielinski tak pernah menduga bahwa ia mendapatkan maaf dan ampun dari gurunya segampang itu, padahal dialah yang selama ini menyebabkan gurunya itu menderita kesulitan akibat tekanan-tekanan partai komunis.

Mengapa Wojtyla begitu mudah mengampuninya? Sebab, harga dari jiwa yang menyesal itu lebih mahal, dan rasa dendam sama sekali tidak sebanding dengan indahnya pertobatan.

Ini salah satu kisah yang diceritakan dalam film "Karol: A Man Who Became Pope", kisah hidup Pope John Paul II ( Paus Yohanes Paulus II) , yang diperankan sangat bagus oleh aktor Polandia,  Piotr Adamczyk. Dan juga musik latar yang bagus dari salah satu komposer terbaik Ennio Morricone. Dan film ini cocok sebagai wujud penghormatan/tribute bagi salah seorang pemimpin terbaik Gereja, bahkan salah seorang pemimpin terbaik dunia, yang banyak kita kenal keteladanan pribadinya.

Ketika sudah menjadi Paus, ia juga melakukan pengampunan yang dicatat dalam sejarah, seorang pemuda Turki Mehmet Ali Agca pada 13 Mei 1981, menembaknya.di lapangan Santo Petrus. Setelah sembuh dari lukanya, ia bergegas menemui pemuda itu. Ia merangkul dan memaafkan orang yang berniat membunuhnya itu.

Film: A Man Who Became Pope

Film Year: 2005

Genre: Miniseries

Directed by: Giacomo Battiato

Catatan:
"Paus Yohanes Paulus II adalah Paus yang paling dicintai. Belum pernah ada satu Paus yang sesering dia mengunjungi ratusan negara. Dan belum pernah juga ada bioghraphy Paus yang difilmkan. Bahkan belum ada satu Paus pun yang acara Pemakamannya di siarkan di televisi selain dari pada dia. Yohanes Paulus amat dicintai...."

Demikian perasaan cinta yang dimiliki oleh saudara kita dari kalangan Katolik yang sangat mencintai Paus-nya.

Minggu, 28 April 2013

Polykarpus

86 Tahun Aku Mengikut-Nya 

Polykarpus sedang berdoa di dalam kamarnya di loteng ketika pasukan bersenjata lengkap datang mengepung rumah kecil di perkebunan terpencil itu. Rupa-rupanya salah satu pelayan yang pernah melayaninya telah membocorkan tempat persembunyiannya setelah disiksa dengan kejam oleh tentara Romawi.

Polykarpus yang berusia 86 tahun pada waktu itu dengan tenang turun ke ruang bawah dan para prajurit yang ditugaskan untuk menangkapnya langsung kaget karena mereka tidak tahu bahwa Polykarpus yang sedang diburu dengan gencar oleh pihak Romawi itu adalah seorang yang sudah begitu lanjut usianya. Dalam hati mereka bertanya-tanya ada apa dengan orang tua ini yang membuatnya begitu dibenci oleh pemerintah Romawi.

Polykarpus lalu meminta pelayan-pelayannya untuk menyiapkan makanan dan minuman untuk
menjamu tamu yang tidak diundangnya itu. Ia juga meminta diberikan waktu 1 jam untuk berdoa tanpa diganggu. Polykarpus tidak mendoakan dirinya tetapi menaikkan doa syafaat bagi orang lain. Namun karena terlalu banyak orang yang didoakan oleh Polykarpus, ia baru menyelesaikan doanya setelah dua jam.

Akhirnya ia dibawa ke kota dan disambut oleh kepala keamanan kota yang bernama Herod dan ayahnya, Nicetes. Herod dan Nicetes membawa Polykarpus ke dalam kereta kuda mereka dan dengan lembut coba membujuk Polykarpus.

"Apa salahnya untuk mengatakan bahwa Kaisar adalah Penguasamu, dan menyembahnya?

Segala macam cara mereka pakai untuk membujuknya, tetapi Polykarpus berkata, "Aku tidak akan melakukan apa yang engkau minta."

Karena tidak berhasil, Polykarpus akhirnya didorong dengan kasar dari kereta kuda dan diseret ke stadion tempat para pemimpin Romawi sedang menantinya. Setelah memastikan identitas Polykarpus, Pemimpin Romawi itu dengan lembut coba membujuknya untuk menyangkal Kristus,

"Pikirkanlah tentang usia engkau, akuilah kebesaran Kaisar dan "bertobatlah". Kutuklah Kristus, dan kami akan membebaskan engkau; Katakanlah engkau tidak ada hubungan apa-apa dengan Dia."

Polykarpus lalu menjawab, "Aku telah mengikuti Dia selama 86 tahun, dan Dia tidak pernah berbuat salah terhadap aku. Bagaimana mungkin aku menista Raja yang telah menyelamatkan aku?"

Walaupun jengkel dan marah tetapi mungkin karena usia tuanya, mereka terus membujuknya, "Bersumpahlah oleh kebesaran Kaisar." Polykarpus hanya berkata, "Tidakkah engkau tahu bahwa aku adalah seorang Kristen, jika engkau mau mendengarkan kebenaran Kekristenan, berilah aku waktu dan tempat untuk menjelaskan."

Jawaban Polykarpus semakin membuat semua yang mendengarkan menjadi berang.

"Hewan-hewan buas yang kelaparan sudah disiapkan, jika engkau tidak mau 'bertobat' dari ketidakpercayaan engkau kepada Kaisar engkau akan dilemparkan untuk dimakan hewan-hewan buas itu!" Polykarpus menjawab, "Silakan, karena kami tidak terbiasa bertobat dari apa yang baik demi sesuatu yang jahat."

Lalu diumumkan sebanyak tiga kali kepada orang banyak yang sudah berkumpul di stadion, "Polykarpus telah mengaku bahwa ia adalah
seorang Kristen." Seluruh stadion mulai berteriak-teriak meminta pemimpin Romawi melepaskan singa lapar ke tengah stadion untuk memangsa Polykarpus. Tetapi karena pada waktu itu tidak memungkinkan untuk acara gladiator dan singa, diputuskan bahwa Polykarpus akan dibakar.

"Apakah engkau sungguh tidak mau bertobat? Engkau akan kami jatuhkan hukuman mati dengan dibakar sampai hangus."

Kata Polykarpus, " Engkau mengancam aku dengan api yang hanya akan membakar paling lama satu jam, setelah itu apinya padam. Tapi engkau sendiri bodoh dengan tidak menyadari tentang api penghakiman yang kekal, yang telah dipersiapkan untuk orang- orang yang tidak percaya. Apa lagi yang engkau tunggu? Lakukanah apa yang engkau mau lakukan!"

Mendengarkan itu, orang banyak yang bagaikan dirasuk setan mulai mengumpulkan kayu dan bahan-bahan kayu dari toko-toko dan tempat permandian umum. Dengan cepat tumpukan kayu sudah terkumpul. Polykarpus lalu menanggalkan jubahnya dan melonggarkan pakaiannya, dan ia coba juga untuk menanggalkan sepatunya.

Di saat ada yang mau memakukan kaki dan tangannya ke atas kayu supaya ia tidak akan coba melarikan diri waktu api mulai memanas, Polykarpus berkata,

"Biarkan saja; jika Tuhan memberi aku kekuatan untuk dibakar di dalam api ini, Ia akan memampukan aku untuk tetap bertahan di atas gumpalan api ini."

Lalu mereka tidak jadi memakunya tetapi sekadar mengikat tangannya di belakang seperti seekor domba yang akan dibawa ke tempat sembelihan.

Lalu Polykarpus menaikkan doanya yang terakhir, "Aku bersyukur Engkau telah mengaruniakan kepada aku hari ini dan saat ini, di mana aku dapat mengambil bagian di antara para martir untuk dibangkitkan kepada hidup yang kekal oleh Roh Kudus, dalam jiwa dan tubuh yang tidak akan dikorupsi lagi. Semoga aku akan diterima di dalam hadirat Engkau hari ini, sebagai persembahan yang berkenan yang telah Engkau persiapkan. Engkaulah Tuhan yang setia dan benar."

Demikianlah pada jam 2 siang, tanggal 23 Februari di tahun 155, Polykarpus, yang ditahbis menjadi uskup gereja di Smyrna oleh rasul Yohanes sendiri, mati sebagai martir bagi Kristus.

Catatan tentang kemartiran Polykarpus, yang merupakan suatu fakta sejarah ditemukan di antara surat-surat Ireneus yang merupakan murid Polykarpus.

Polykarpus seperti juga banyak orang percaya di zaman ini, mampu untuk mati bagi Kristus karena ia hidup untuk Kristus. Hidupnya secara radikal ditransformasi oleh pekerjaan Roh Kudus - keinginan, kekhawatiran, rasa sakit dan rasa takut tidak lagi mengikatnya.

Kehidupan dan kematian Polykarpus merupakan inspirasi bagi semua orang percaya. Ia menyerahkan hidup duniawinya bagi Kristus dan di dalam pengorbanannya, ia memperoleh hidup yang kekal.

* Matius 10:32-33,
32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.
33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."

Minggu, 30 September 2012

Yudas Iskariot

Yudas adalah satu dari kedua belas rasul inti Tuhan Yesus.

Yudas dikenal orang yang bermata duit, ia adalah anak Simon Iskariot (Yoh. 6:71), dan seorang bendahara (12:3, 13:29)

Demi uang senilai 30 keping perak, ia rela menjual Yesus ( Matius 26:14-15)

Ia tidak asing lagi dikalangan Kristen, ia dikenal sebagai seorang pengkhianat, yang memilih meninggalkan Kristus demi uang 30 keping perak.

Ba
ndingkan, dengan para pendeta/ahli agama Kristen yang murtad/meninggalkan Kristus,

Tanpa kita sadari, hampir segala sesuatu Tuhan telah beri contohnya, seperti mengenai 'kesetiaan Tuhan' yang kemarin sudah kita baca.

Siapa saja bisa berkhianat kepada Yesus, Yudas yang langsung berjumpa dengan Dia dan adalah seorang rasul saja bisa berkhianat, dan hilang kepercayaan kepada Kristus,

Pendeta yang meninggalkan Kristus hiraukan saja, di Alkitab kita bisa baca seorang ahli Farisi mau pun Yahudi yang jalannya tidak benar yang membenci kebenaran Kristus.

Dan sebaliknya, dari seorang Paulus, ia dulunya sangat membenci Kristus dan senang menganiaya para pengikut-Nya, namun Tuhan telah menampakan diri dan memperlihatkan kebenaran-Nya kepadanya, ia pun segera bertobat dan dipakai Tuhan secara luar biasa (KPR 8-9), meski pada akhirnya kaisar Nero pada sekitar pertengahan 60-an di Tre Fontane Abbey, membunuhnya dengan cara memenggal kepalanya. Namun, Tuhan sudah mengatakan bahwa hal ini memang pasti bakal terjadi:

*Yohanes 16,
1 "Semuanya ini Kukatakan kepadamu,
supaya kamu jangan kecewa dan menolak
Aku.
2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan
datang saatnya bahwa setiap orang yang
membunuh kamu akan menyangka bahwa
ia berbuat bakti bagi Allah.
3 Mereka akan berbuat demikian, karena
mereka tidak mengenal baik Bapa maupun
Aku.

Bandingkan, dengan mereka yang dulunya membenci Kristus tetapi tidak mustahil bila dikemudian hari bertobat dan bahkan menjadi seorang pendeta/berpengaruh terhadap Kristen.

Ternyata Tuhan sudah memberi contoh-contohnya kepada kita dan itu tertulis di Alkitab.

Sabtu, 29 September 2012

Paulus!

Saulus yang kemudian berganti nama menjadi Paulus:

*Kisah Para Rasul 13:9-10,
Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia, dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?

dulunya adalah seorang penganiaya Jemaat Kris

tus [yang mengikuti Jalan Tuhan]:

*Kisah Para Rasul 8:3,
Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.

. . . .
Tetapi, Puji Tuhan!
Ia telah bertobat [baca kesaksiannya: KPR 9:1-19a; 22:3-16; 26:9-18], dan bahkan di pilih menjadi alat pilihan Tuhan kita, Yesus Kristus:

*Kisah Para Rasul 9:15-16,
Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.
Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."

rasul Paulus sendiri dengan beraninya menceritakan tentang kejahatannya di masa lalu:

*Kisah Para Rasul 26:9-11,
Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret.
Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum
mati.
Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing."

Kini, ia telah berjalan mengikuti Jalan Tuhan, sehingga orang Yahudi berencana untuk membunuh ia:

*Kisah Para Rasul 9:23, 29,
Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk membunuh Saulus.
Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, tetapi mereka itu berusaha membunuh dia.

Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Paulus dan saudara-saudara anggota jemaat:

*Kisah Para Rasul 9:24, 30,
Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus.
Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia.

Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ memabntu dia ke Tarsus.

Paulus tidak memperkenalkan/membawa agama [nabi dan rasul lain pun], tetapi ia sebagai seorang rasul memperkenalkan keselamatan dari Yesus Kristus.

Paulus juga berprinsip, bahwa: Allah itu Esa.

*I Kornitus 8:4,
Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa."

Lalu bagaimana dengan ajaran menuhankan Yesus:

*Filipi 2:10-11,
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan
segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Rasul Paulus pastinya paham betul, kalau dikatakannya Yesus juga sebagai Tuhan bukan berarti bahwa ada 2 Tuhan, melainkan Tritunggal itu bukan mengenai jumlah Allah, namun mengenai KEBERADAAN [pribadi] di dalam diri Allah yang Esa tiada berbilang, dan satu tiada bandingan itu.

*Kisah Para Rasul 19:11-12,
Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.

Haleluya!

Nb:
1. Para ahli tafsir Alquran juga mengakui kerasulan Paulus, bahkan ada diceriterakan tentang pengutusan Paulus di Alquran. Baca: Note 367.

Yesus Kristus